Pelabuhan Utama di Kepulauan Riau-Lingga Abad ke-19
GEORGE François de Bruyn Kops adalah seorang Letnan Angkatan Laut Kerajaan Belanda. Lahir di Haarlem pada 20 Agustus 1820, dan […]
GEORGE François de Bruyn Kops adalah seorang Letnan Angkatan Laut Kerajaan Belanda. Lahir di Haarlem pada 20 Agustus 1820, dan […]
SEJAK pertengahan abad ke-19 hingga menjelang akhir abad itu, ajaran tasawuf atau tarekat yang diamalkan oleh kaum sufi mewarnai kehidupan
Di tepi pantai sekitar pelabuhan di kampung ini, terdapat dua puluh hingga tiga puluh perahu layar jenis schooner buatan penduduk setempat
LABUHAN atau pelabuhan adalah salah satu komponen penting sejarah dalam sejarah maritim Kepulauan Riau-Lingga, dan telah memainkan peranan yang sangat vital dalam perlayaran dan pedagangan dalam dunia maritim di Kepulauan Riau-Lingga abad 19. Seperti apa gambarannya?
DI SELA-SELA tugasnya sebagai surveyor pemerintah, pengawas jalan dan proyek-proyek pekerjaan umum di Singapura, John Turnbull Thomson, sempat mengunjungi Tanjungpinang,
Menurut Pandangan Orang Eropa Tahun 1855 SEJAK kurun ke-19, bahasa Melayu yang dipergunakan oleh penduduk di kawasan Kepulauan Riau-Lingga telah
Sebab Sultan Riau-Lingga Dipecat pada 10 Februari 1911 HARI Kamis siang, tanggal 9 Februari 1911, Pulau Penyengat mulai dijaga oleh
PERANG DUNIA II telah memasuki bulan keenam sejak invasi Jerman ke Polandia pada 1 September 1939 yang kemudian dikuti pernyataan
Katalog Kedai Buku H. M. Sirat di Singapura Tahun 1920-an SEPERTI telah ditunjukkan oleh William R. Roff dalam bukunya yang
Hak Cipta Terpelihara. Silakan Bagikan melalui tautan artikel