Dua Versi Gurindam Dua Belas
Oleh
- 25 November 2019 Koleksi von de Wall di Jakarta dan Koleksi van Ophuijsen di Leiden Dalam korpus karya sastra Melayu abad 19, maka […]
Oleh
- 25 November 2019 Manuskrip Melayu
Oleh
- 25 November 2019 
MANUSKRIP AL-QUR’AN DI PULAU LINGGA
Oleh
- 7 Agustus 2019 Oleh : MUSTOPA Selain di Pulau Penyengat, manuskrip Al-Qur’an juga terdapat di Pulau Lingga. Di pulau ini jumlah manuskrip Al-Qur’an
Sampan Riau dan Perahu-Perahu Tradisional di Kepulauan Riau-Lingga Tahun 1950-an
Oleh
- 29 Juli 2019 Hingga awal tahun 1950-an, Kepulauan Riau-Lingga masih kaya dengan perahu-perahu tradisional Melayu yang penting, dan menjadi perhatian pengamat serta peneliti
Pulau Penyengat Dalam Catatan Syekh Muhammad Thahir (1893-1904)
Oleh
- 6 Mei 2019 Pada bulan Mei 1939, sepotong berita singkat dalam majalah Peringatan yang terbit di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, mengelu-elukan kedatangan seorang ulama
Syair Wafat nya Raja Ali Yang Dipertuan Muda Riau VIII di Pulau Penyengat (25 Juni 1857)
Oleh
- 29 April 2019 Pada awalnya, manuskrip syair simpanan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) ini adalah bagian dari koleksi besar manuskrip Melayu milik Museum
Manuskrip Kapal Melayu Yang Mengasyikkan Di Barcelona
Oleh
- 16 Maret 2019 Gambar adalah ilustrasi dan dokumentasi tentang rekabentuk dan senibina kapal dari Alam Melayu oleh Rafael Monleón (1840-1900), dalam Historia De
Kitab Kumpulan Ringkas – Berbetulan Lekas (Cermin Bagi Penguasa Yang Dikemas Secara Sastrawi)
Oleh
- 13 Maret 2019 Dalam sejarah Kepulauan Riau, nama Raja Ali Kelana berkelindan dengan dengan Pulau Batam dan Kerajaan Riau-Lingga. Beliau lah yang “tapak
Kanun Sultan Sulaiman Riau 1722 Peraturan Adat Raja-Raja Riau-Lingga (Peraturan Adat Raja-Raja Riau-Lingga)
Oleh
- 12 Maret 2019 PENUBUHAN kerajaan Johor ‘yang baru’ [yang kemudian dikenal sebagai kerajaan Riau-Lingga-Johor-dan Pahang] di Negeri Riau, Pulau Bintan, pada tahun 1722,
Perangai Bahgia Bagi Manusia
Oleh
- 20 Februari 2019 Penemuan kembali khazanah buku Melayu cetakan lama (early Malay printed books) ini melengkapi tujuh karya yang sebelumnya telah dikenal pasti
