PRESIDEN RI Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Mahmud Riayat Syah, di Istana Negara, Kamis (9/11). Sultan ketiga Kerajaan Lingga-Riau-Johor-Pahang ini dinilai berjasa atas perlawanan gerilya lautnya terhadap Belanda pada akhir abad ke-19. Kepastian ini tertuang dalam Keputusan Presiden bernomor 115/TK/2017.
Inilah akhir kerja panjang Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dengan Pemerintah Kabupaten Lingga dan sejumlah instansi terkait. Setelah tertolak pada pengajuan pertama 2016 silam, mereka tidak menyerah. Segala kekurangan berkas, lekas dilengkapi. Kewiraan, peran, jasa, teladan, dan segala-gala perkara baik yang melekat pada Sultan Mahmud Riayat Syah meyakinkan mereka untuk kembali mengajukan penganugerahan gelar pahlawan nasional pada tahun ini.
Tengku Husein selaku zuriah ketujuh Sultan Mahmud Riayat Syah didampingi Gubernur Kepri Nurdin Basirun menerima secara langsung piagam dan sertifikat penghargaan tersebut. Bagi Tengku Husein, anugerah gelar ini adalah kebanggaan bersama masyarakat. Ia berharap, kewiraan kakeknya dapat memberi inspirasi kepada generasi muda hari ini. “Terima kasih atas segala pihak yang telah berjuang selama ini,” ungkapnya.
Kegembiraan bercampur kebanggaan ini memang milik seluruh masyarakat Kepulauan Riau. Karena itu pula, Gubernur Nurdin berencana akan memimpin langsung pawai penyambutan piagam penghargaan ini setiba di Tanjungpinang, Sabtu (11/11) mendatang. Ia mengajak masyarakat ikut terlibat langsung pada momentum bersejarah ini.
“Saya sudah meminta tim panitia lebih teliti dalam mengonsep penyambutannya nanti. Tentu kami juga ingin berterimakasih kepada para tokoh yang dalam hal ini tak henti selalu men-support ke pusat agar gelar pahlawan nasional ini dapat diberikan kepada tokoh Melayu kita,” ujar Nurdin.

Terpisah, Kepala Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kepulauan Riau, Abdul Malik menyatakan, gelar wira bagi Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan buah dari kerja keras seluruh elemen yang terlibat dalam pengusulan dan pengajuan selama lebih kurang dua tahun terakhir.
“Terima kasih kepada Pemprov Kepri, Pemkab Lingga, tim penulis, TP2GD, TP2GP, zuriat kesultanan Riau-Lingga dan semua yang sudah bertungkus-lumus mewujudkan kerja besar ini. Bersama kita bisa,” ucap Malik.
Sultan Mahmud Riayat Syah dikenal sekaligus dikenang sebagai seorang pemimpin yang tidak cuma bijaksana dan piawai, tapi juga genius. Utamanya dalam menyusun strategi perang gerilya laut menumpas Belanda di Tanjungpinang dan Daik, Lingga. Perlawanan demi perlawanan ditempuhnya dengan menampilkan kecerdasan mengatur strategi, termasuk pula kemitraan dengan armada lain. Sebagaimana tercatat, Sultan Mahmud Riayat Syah mampu mengoordinasi pergerakan puluhan ribu bajak laut di bawah komandonya. Oleh sekutunya, bahkan ia sampai disebut sebagai penguasa terbesar dan paling genius di kalangan pemimpin Melayu.
Adapun pada bidang ekonomi, ia telah berhasil membangun komoditas tambang timah terbesar kala itu. Termasuk memagar lalu lintas perdagangan Belanda. Di era Sultan Mahmud Riayat Syah pula, perkebunan sagu yang menghidupkan perekonomian warga setempat berada di masa-masa berjayanya.***
Kisah-kisah lain Sultan Mahmud Riayat Syah
Panglima Segala Bajak Laut
Mengembalikan Marwah Kedaulatan Bangsa