Oleh : *Husnizar Hood
Seberapa penting peranan jantung dalam kehidupan ini? Tak ada yang berani menyangkalnya, semua orang mengatakan jantung itu adalah segalanya, dia menjadi sumber detak nadi kehidupan dalam raga kita ini. “Fungsi jantung itu adalah mesin pemompa darah ke seluruh tubuh kita”, itu kata Faisal budak seberang yang hampir saja lepas telinganya karena diancam Daud gara-gara bercakap salah ketika ditanya tentang kesehatan.
Iyalah pula, Faisal tu kerjanya satpam sementara Daud itu memang kerjanya seorang tabib, konon tau kesehatan, manalah pula dia paham, untung ingatannya waktu sekolah membuat dia bisa menjawab. Saya nampak Faisal sangat tertekan ketika berbicara dengan Daud.
“Dan hati itu fungsinya sebagai tempat pembersih racun dalam tubuh kita”, tambah Faisal lagi, sekali ini perkataan Faisal benar dan Daud nampak girang.
“Kalau begitu jantung hati itu adalah pemompa darah dan pembersih racun maknanya”, ucap Daud.
Saya terkesiap, nampak sekali ini Daud itu bengak, setahu saya jantung hati itu maknanya adalah orang yang disayang, kekasih tercinta, intan payung, penawar rindu, entah darimana pula Daud dapat merumuskan hingga menjadi lain.
Tapi setelah saya timbang-timbang mungkin ada benarnya juga ucap Daud itu, rindu itulah yang menjadi racun dalam hati kita dan karena hati jugalah rindu itu merona dan ranum ketika kita bertemu.
Hari ini kita bertemu sebuah portal bernama “Jantung Melayu” dia bagai sesuatu yang dengan serta merta mampu menguraikan detak-detak rindu itu. Rindu yang selama ini ingin kita cari penawarnya agar kita lebih tau tentang Melayu.
Tak usahlah saya minta pendapat kepada Faisal atau Daud budak yang sibuk berebut nak melepaskan telinga orang macam merekalah paling hebat di dunia Melayu ini. Jantung Melayu itu kalau saya timang-timang dia adalah tempat kita bermain, seperti kita berkarang, bermain di sepanjang pantai dan mengutip satu persatu yang kita dapatkan untuk kita bawa pulang, kemudian pada keesokan harinya kita ingin berkarang lagi dan lagi menjelajah pantai dan karang-karang itu.*