Kesultanan Melayu Riau, Pusat Tamadun Melayu Antara Bangsa ( Beberapa Pokok Pikiran )
Oleh : Rida K Liamsi Pengantar Perbincangan : Tamadun atau peradaban suatu bangsa pada hakekatnya adalah warisan budaya yang dihasilkan […]
Oleh : Rida K Liamsi Pengantar Perbincangan : Tamadun atau peradaban suatu bangsa pada hakekatnya adalah warisan budaya yang dihasilkan […]
Oleh : Rida K Liamsi * ) Kesultanan Melayu Riau ( 1722- 1912 ) yang ibukota terakhirnya di pulau Penyengat,
Oleh : Rida k Liamsi Tahun 2019, tema seminar yang diusung dalam Festival Sastera Internasional Gunung Bintan ( FSIGB) 2019
SAYA tiba-tiba terbayang akan peristiwa itu. Selasa, 23 Rajab 1263 Hijriah atau 6 Juli 1847 Masehi, tepatnya hari itu. Pulau
Awal mendekati pertengahan abad ke-19 di Singapura bersinar kepengarangan Munsyi Abdullah bin Munsyi Abdulkadir. Buah karya beliau kesemuanya ditulis dalam
Bahasa Melayu telah lama dikenal dan memainkan peran istimewanya sebagai bahasa perhubungan luas di nusantara. Bahkan, kala itu bahasa Melayu
PEJABAT (Kantor) Perdana Menteri Malaysia menyelenggarakan Simposium Pengantarabangsaan Bahasa Melayu pada 22-24 Mei 2022. Kegiatan tiga hari itu dipusatkan di
Dalam pada itu, kawan-kawan lamanya, Bujang, Atan, Dara, dan Comel melakukan gerakan perlawanan. Pasalnya, mereka sangat khawatir melihat gejala daratan
ENTOL naik, lalu masuk ke rumah dengan mengendap-endap. Tak lama di dalam rumah, dia keluar lagi dari pintu belakang, melalui
Hak Cipta Terpelihara. Silakan Bagikan melalui tautan artikel